The result of observation



A. Pendahuluan
    Observasi dilakukan pada hari senin tanggal 27/01/2016 pukul 08:30 di SD Negeri 36 Cengkeh Lubuk Begalung. Pada saat itu kelompok diberi kesempatan untuk melakukan observasi di kelas 3. Awalnya berdasarkan instruksi kepala sekolah, kami diizinkan untuk memasuki kelas 5 SD, karena kelompok ingin melakukan observasi pada kelas tingkat tinggi. Namun karena siswa kelas 5 SD dalam proses Ulangan Harian, kemudian kami diinstruksi untuk melakukan observasi di kelas 3 saja. 
    Tepat saja, saat kami memasuki ruangan lokal kelas 3, mereka sedang melangsungkan pembelajaran Matematika, karena terkendala jarak yang sangat jauh disayangkan sekali kami hanya dapat mengikuti proses pembelajaran mereka separuh waktu dari waktu yang telah ditetapkan karena kami terlambat. Namun walaupun begitu, kami saat observasi kami diberi kesempatan untuk melakukan observasi pada dua jenis mata pelajaran yaitu Matematika dan Pendidikan Agama.
    Pada hari observasi dilakukan, jumlah siswa yang hadir sebanyak 31 orang, yang mana bentuk susunan duduk mereka adalah berpasangan. Jadi saat pembelajaran mereka dapat saling berdiskusi dengan pasangan duduk mereka atau dengan yang lain. Dari suasana ruangan yang kami amati, ruangan tersebut tergolong bersih dan rapi. Bagian dinding depan, belakang maupun samping kiri dan kanan terpampang pernak-pernik hiasan dan media gambar maupun tulisan-tulisan yang berkaitan dengan pembelajaran mereka. 
      Sedangkan untuk kondisi lingkungan belajar, karena lingkungan observasi adalah kelas 3 SD, maka memang terlihat riuh dengan suara mereka, namun jika diperintahkan untuk tenang, maka mereka mau mengikuti instruksi dari gurunya. Namun hal yang menarik bagi observer adalah sebagian dari siswa tersebut, telah mampu menulis dengan tulisan yang tergolong rapi dan bagus. 

B. Persiapan Observasi
    Untuk persiapan observasi, kelompok hanya mempersiapkan surat izin observasi yang diminta ke pihak TU jurusan, selain itu observasi dilakukan oleh tiga orang perwakilan anggota kelompok yaitu : Asraf aFANDI, Eza Yayang dan Romi permana ini dikarenakan anggota yang lain berhalangan hadir mengikuti observasi karena ada yang kuliah pada waktu observasi dilakukan.

C. Hasil Observasi

     Observasi dilakukan pada jam pertama yaitu sekitar jam 08:30 saat itu siswa kelas 3 sedang mempelajari mata pelajaran Matematika tentang Bangun Datar. Saat itu guru yang mengajar menggunakan media visual pada proses pembelajaan dengan siswa . Media visual tersebut menyerupai bangun datar yang dibuat dari kertas origami berwarna , yang kemudian ditempel pada kertas putih. Menariknya visual kertas origami tersebut dilengkapi dengan keterangan-keterangan yang ditulis di sampingnya, tepatnya ditulis pada kertas putih wilayah tempelan origami tersebut.
    Kemudian, pada proses pemanggilan kembali, atau pengingatan kembali materi yang lalu sebagai syarat memasuki materi yang baru, ada cara unik yang dilakukan oleh guru yaitu ia memperagakan kepada murid melalui gerakan anggota tubuhnya sendiri. Caranya yaitu melalui gerakan tangan, guru membentuk sebuah sudut, dan siswa diminta untuk menebaknya. Sudut apa yang sedang ditampilkan oleh guru tersebut. Jika gurunya memperagakan tangan yang terbentang lurus, maka sudut apakah itu ? pertanyaan guru, kemudian secara bersama-sama siswa menjawabnya.
     Metode ini mampu melahirkan semangat belajar murid, karena semua murid mengeluarkan suara untuk aktif menebak apa yang disampaikan gurunya. Hal ini dapat observer katakan tidak menada-ngada karena, kelompok datang mengobservasi kelas tersebut secara mendadak atau dalam artian tidak ada terjadi perjanjian dengan guru yang bersangkutan sebelumnya.

D. Analisis Kebutuhan Menurut Kelompok



     Berdasarkan apa yang kelompok observer sampaikan di atas, maka menurut kelompok kebuthan yang perlu dilengkapi dalam kelas tersebut yaitu sebuah metode dan media yang mampu menarik kreativitas dan aktif siswa untuk belajar terutama pelajaran matematika tersebut. Jika sebelumnya hanya guru yang berdiri ke depan dan memperagakan apa yang dipelajarinya dan siswa menebak, maka diharapkan ada sebuah media yang didatangkan yang maan siswalah yang disuruh berdiri ke depan memperagakan alat dan teman-temannya yang menebak. Sedangkan fungsi guru membimbing dan mengontrol pembelajaran tersebut. Hal ini akan mampu meningkatkan kecerdasan siswa dan daya ingat terhadap pembelajaran yang lebih lama dan mendalam.




2 komentar:

  1. ada muncul 2 model, individual vs personal

    Penekanan kita pengembangan model pembelajarannya, bukan sekadar mengembangkan media pembelajarannya ya.

    BalasHapus